Minggu, 21 April 2013

PRAKTIKUM ANALISA RTT ( ROUND TRIP TIME)

        Sebuah performansi jaringan yang baik adalah hal yang mutlak diidam-idamkan oleh pelanggan internet. Sehingga user memiliki hak untuk mengetahui performansi jaringan komputer yang digunakannya, oleh karena itu pengukuran performansi jaringan harus dilihat untuk melihat Quality of Service(QOS) dari sebuah jaringan internet yang terkonek ke PC anda. Salah satu cara yang dapat diambil untuk melihat parameter QOS jaringan adalah dengan mengamati RTT atau singkatan dari Round Trip Time. RTT adalah waktu yang dibutuhkan oleh client dalam mengirimkan suatu data menuju server dan kemudian paket data tersebut dikembalikan oleh server kepada user. 

 sumber gambar ; en.wikibooks.org

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa suatu jaringan internet (client) dalam melakukan perintah PING ke website www.google.com. Sehingga setelah membaca laporan ini, diharapkan pembaca dapat mengetahui performansi suatu jaringan internet, khususnya memahami bagaimana suatu jaringan internet dikatakan stabil dan memiliki bandwidth yang besar dan mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi performansi jaringan. Dalam melakukan pengambilan dan pengumpulan data, kami menggunakan metode observasi yaitu mengamati dan mencatat performansi jaringan internet pada sebuah warnet dengan menggunakan perintah PING. Pada penelitian ini juga akan diulas dan dianalisa performansi jaringan dengan menggunakan berbagai objek pembantu seperti grafik “number of respon, cummulative probability density dan RTT” Adapun hasil yang dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah bagaimana performansi jaringan jaringan internet yang diobservasi.

sumber gambar : tutor.mlinknetwork.com 

Metode dalam pengambilan data adalah observasi, penulis menentukan sebuah warnet (topologi jaringan seperti gambar diatas) yang ingin diamati performansi jaringan-nya lalu secara praktik melakukan perintah PING pada command prompt dengan salah satu PC yang ada di warnet tersebut kemudian menyimpan data hasil PING untuk dianalisa. Penulis tidak hanya melakukan pengambilan data sekali, namun beberapa kali, dengan tujuan untuk mengamati performansi pada saat sebuah jaringan sibuk (terdapat banyak pelanggan pada warnet tersebut) dan pada saat jaringan tidak sibuk (sedikit pelanggan). Dalam menganalisa data, dengan menggunakan tiga data, yaitu pada saat paket yang dikirimkan 128 byte, pada saat paket yang dikirimkan 256 byte dan pada saat paket yang dikirimkan 1000 byte. Kemudian dengan membuat grafik sehingga dapat membantu dalam menganalisa data. Grafik yang dibuat antara lain seperti grafik “number of respon”, grafik ini berfungsi untuk melihat kemunculan PING terhadap sumbu X, grafik “RTT” berfungsi untuk melihat nilai RTT dengan sumbu x yang telah dibagi menjadi range-range tertentu, dan grafik “cummulative probability density” yang adalah perbandingan antara sumbu X dan nilai CDF. Dalam menganalisa data, penulis selain melakukan perintah PING, juga melakukan perintah tracert, yaitu perintah untuk melihat waktu yang dibutuhkan jaringan dalam melakukan hop ke server tujuan.

Untuk melihat performansi jaringan, penulis memakai tiga data PING, yaitu pada saat 128 byte (PING www.google.com –n 1000 –l 128 –i 255 > 128.txt) maksudnya adalah melakukan PING ke website google dengan iterasi atau banyak data 1000, paket data yang dikirimkan sebesar 128 byte dan maksimal hop yang dilewati 255. Pada saat 256 byte (PING www.google.com –n 1000 –l 512 –i 255 > 512.txt) pada saat ini, paket data yang dikirimkan sebesar 512 byte. Pada saat 1000 byte (PING www.google.com –n 1000 –l 1000 –i 255 > 1000.txt) pada saat ini, paket data yang dikirimkan sebesar 1000 byte.

Berikut dibawah adalah pengambilan data pada saat 128 byte, 512 byte, 1000 byte.
  • Pada saat 128 byte
    Pada paket data yang dikirimkan sebesar 128 byte (pada gambar grafik dibawah 1.2, 1.2 dan 1.3). Pada gambar grafik 1.1 dapat dilihat nilai nilai RTT dari seribu paket sequence, pada grafik tersebut, nilai RTT tertinggi pada saat paket ke 233 yaitu 83ms.  Pada gambar grafik 1.2 dapat dilihat grafik hubungan number of respon yaitu banyaknya respon paket dengan Sumbu X yang merupakan nilai dari 0 hingga n(tak hingga) dengan penambahan (delta) sebesar 25. Pada gambar tersebut, jumlah respon tertinggi adalah pada saat nilai RTT dimulai dari 50.5 (nilai 50.5 didapat dari rata” nilai RTT terendah dengan penambahan 25/delta 25) yaitu sebanyak 992 respon dan saat 76.5 sebanyak 8 respon. Pada gambar 1.3. adalah grafik hubungan sumbu X dengan cumulative probability density, yaitu grafik yang menghubungkan nilai pada sumbu X (25.5, 76.5 dan seterusnya) dengan CDF (kerapatan kemungkinan kumulatif) yang nilainya harus mencapai satu, karena adalah penjumlahan dari nilai peluang kemunculan data pada rentang RTT tertentu (delta 25) harus memiliki nilai satu (nilai tertinggi peluang adalah satu).
    128 paket bytes ke google.com "grafiknya seperti dibawah ini"


  • Pada saat 512 byte
    Pada paket data yang dikirimkan sebesar 512 byte (pada gambar grafik 2.1, 2.2 dan 2.3). Pada gambar grafik 2.1 dapat dilihat nilai nilai RTT dari seribu paket sequence, pada grafik tersebut, nilai RTT tertinggi pada saat paket ke 102 yaitu 49ms.  Pada gambar grafik 2.2 dapat dilihat grafik hubungan number of respon yaitu banyaknya respon paket dengan Sumbu X yang merupakan nilai dari 0 hingga n(tak hingga) dengan penambahan (delta) sebesar 25. Pada gambar grafik tersebut, jumlah respon tertinggi adalah pada saat nilai di sumbu X adalah 50.5 (nilai 50.5 didapat dari rata” nilai RTT terendah dengan penambahan 25) yaitu sebanyak 1000 respon. Pada gambar grafik 2.3. adalah grafik hubungan sumbu X dengan cumulative probability density, yaitu grafik yang menghubungkan nilai pada sumbu X (50.5) dengan CDF (kerapatan kemungkinan kumulatif) yang nilainya harus mencapai satu, karena adalah penjumlahan dari nilai peluang kemunculan data pada rentang RTT tertentu (delta 25) harus memiliki nilai satu (nilai tertinggi peluang adalah satu).

    512 paket bytes ke google.com "grafiknya seperti dibawah ini"



  • Pada 1000 byte
    Pada paket data yang dikirimkan sebesar 1000 byte (pada gambar grafik 3.1, 3.2 dan 3.3). Pada gambar grafik 3.1 dapat dilihat nilai nilai RTT dari seribu paket sequence, pada grafik tersebut, nilai RTT tertinggi pada saat paket ke 80 yaitu 107ms.  Pada gambar grafik 2.2 dapat dilihat grafik hubungan number of respon yaitu banyaknya respon paket dengan Sumbu X yang merupakan nilai dari 0 hingga n(tak hingga) dengan penambahan (delta) sebesar 25. Pada gambar grafik tersebut, jumlah respon tertinggi adalah pada saat nilai RTT dimulai dari 49.5 (nilai 49.5 didapat dari rata” nilai RTT terendah dengan penambahan 25) yaitu sebanyak 992 respon dan saat 75.5 sebanyak 8 respon. Pada gambar 3.3. adalah grafik hubungan sumbu X dengan cumulative probability density, yaitu grafik yang menghubungkan nilai pada sumbu X (49.5, 75.5 dan seterusnya) dengan CDF (kerapatan kemungkinan kumulatif) yang nilainya harus mencapai satu, karena adalah penjumlahan dari nilai peluang kemunculan data pada rentang RTT tertentu (delta 25) harus memiliki nilai satu (nilai tertinggi peluang adalah satu).

    1000 paket bytes ke google.com "grafiknya seperti dibawah ini"




Besar Paket data yang dikirim juga mempengaruhi nilai RTT. Dianalogikan paket data adalah sebuah kendaraan yang melaju pada suatu traffic lalu lintas. Semakin besar paket data berarti semakin besar jenis kendaraannya. Pada traffic yang padat, tentu saja kendaraan yang besar akan sulit melaju dibandingkan dengan kendaraan yang kecil, namun semakin besar paket data juga dapat membantu dalam menganalisa, apakah koneksi dari warnet ini stabil atau tidak. Jika dilihat dari data, baik pada saat paket data 128, 512 dan 1000 byte memiliki nilai RTT yang bagus, maka dapat disimpulkan bahwa koneksi warnet pada saat itu adalah stabil. Penulis melakukan pengambilan data pertama pada saat warnet sedang dalam kondisi sibuk(terdapat banyak user yang mengakses internet), maka dapat diamati bahwa bandwidth sebesar 3 Mbps yang digunakan oleh warnet sangat besar, sehingga pada kondisi traffic yang sibuk, koneksi masih sangat stabil. Penulis juga mengamati performansi jaringan warnet pada saat warnet sedang sepi, dan hasilnya nilai RTT juga kecil, maka dapat dianalisa bahwa performansi jaringan warnet sangat baik.

Dalam menganalisa kualitas jaringan juga dapat dilakukan dengan perintah Tracert pada command prompt, yaitu dengan melihat hop, seperti gambar dibawah ini ; 


Keterangan ;
  • Pada nomor 1, paket data melewati IP 192.168.168.1, hop pertama bernilai 2ms hop kedua bernilai 1ms dan hop ketiga bernilai 2ms, maka nilai hop pertama hingga ketiga stabil (tidak berbeda terlalu jauh)
  • Pada nomor 2, paket data melewti IP 10.20.13.225, hop pertama bernilai 1ms hop kedua 2ms dan hop ketiga 2ms juga stabil. Kemudian hop terus dilakukan pada IP yang berbeda hingga mencapai IP server (google.com). dari data diatas dapat dianalisa dengan menggunakan perintah tracert dapat diamati kestabilan jaringan warnet ini.
Dari hasil analisa diatas, dapat disimpulkan bahwa :
  1. Dengan paket data yang dikirimkan ke server bernilai 128, 512 atau 1000 byte, jaringan warnet tetap menunjukan kestabilan koneksi yang sangat baik.
  2. Request time out jarang terjadi.
  3. Dengan perintah tracert dapat dilihat waktu hop dari komputer client hingga ke server, dan dengan tracert dapat diamati bahwa performansi jaringan warnet sangat stabil.
  4. Kesimpulan akhir bahwa pada saat sibuk atau tidak sibuk, performansi jaringan sangat stabil dan warnet memiliki bandwidth yang sangat besar.
Terima Kasih


Salam,
Budianto
Read More..

ARTIFICIAL LIFT (PENGANGKAT BUATAN)

Pendahuluan
kita semua tahu bahwa minyak pada bumi yang semakin langka serta laju produksi minyak di Indonesia terus menurun dikarenakan tidak di temukannya sumur-sumur minyak baru, sumur tua di Indonesia pun terus merosot produksinya. Untuk mengatasi penurunan laju produksi di perlukan satu sistem yang dapat meningkatkan laju produksi yaitu dengan Artificial Lift .

Artificial lift adalah metode untuk mengangkat hidrokarbon, umumnya minyak bumi, dari dalam sumur ke atas permukaan. Ini biasanya dikarenakan tekanan reservoirnya tidak cukup tinggi untuk mendorong minyak sampai ke atas ataupun tidak ekonomis jika mengalir secara alamiah.

Artificial lift juga merupakan pengangkatan buatan adalah merupakan suatu usaha untuk membantu mengangkat fluida produksi sumur ke permukaan dengan jalan memberikan energi mekanis dari luar.

Artificial lift umumnya terdiri dari beberapa macam yang digolongkan menurut jenis peralatannya.
  1. Sub-surface Electrical Pump (ESP)
    Subsurface electrical pumping, menggunakan pompa sentrifugal bertingkat yang digerakan oleh motor listrik dan dipasang jauh di dalam sumur. seperti gambar dibawah ini ;

                          Sub-surface electrical pumping system
  2. Gas Lift
    Gas lift adalah sistem gas lifting, menginjeksikan gas (umumnya gas alam) ke dalam kolom minyak di dalam sumur sehingga berat minyak menjadi lebih ringan dan lebih mampu mengalir sampai ke permukaan seperti gambar dibawah ini ;


                                                Gas Lift
  3. Sucker Rod Pump atau Beam Pump
    Sucker Rod Pump menggunakan pompa elektrikal-mekanikal yang dipasang di permukaan yang umum disebut sucker rod pumping atau juga beam pump. Pada gambar dibawah diperlihatkan menggunakan prinsip katup searah (check valve), pompa ini akan mengangkat fluida formasi ke permukaan. Karena pergerakannya naik turun seperti mengangguk, pompa ini terkenal juga dengan julukan pompa angguk. seperti gambar dibawah ini ;


                                       Sucker Rod Pump
  4. Jet Pump

    Sistem jet pump. Fluida dipompakan ke dalam sumur bertekanan tinggi lalu disemprotkan lewat nosel ke dalam kolom minyak. Melewati lubang nosel, fluida ini akan bertambah kecepatan dan energi kinetiknya sehingga mampu mendorong minyak sampai ke permukaan. atau menginjeksikan power fluida pada kedalaman tertentu dimana ada venturi yang merubah tekanan menjadi kecepatan sehingga terbentuk teanan lebih rendah dan membuat minyak masuk ke sumur dari reservoir. peralatan yang harus di sediakan adalah separator, surface pump dan peraltan dalam sumur (nozle, difuser dan check valve). seperti gambar dibawah ini ;


                                                Jet Pump
  5. PCP (Progressive Cavity Pump)
    Sistem yang memakai progressive cavity pump (sejenis dengan mud motor). Pompa dipasang di dalam sumur tetapi motor dipasang di permukaan. Keduanya dihubungkan dengan batang baja yang disebut sucker seperti yang di tunjukan Adapun komponen dari PCP yg paling rentan terhadap kerusakan adalah elastomer/stator nya. Elastomer tersebut sangat dipengaruhi oleh aromatic content dari formation fluid.
    Namun kenyataannya, beberapa kali pengalaman, elastomer tsb swelling dan kemudian menjepit rotor, sehingga mengakibatkan rotor stuck (tdk bisa berputar) dan akhirnya terjadi rod parted at the weakest point di sucker rod string nya. Padahal formation fluid saya sudah di-sample, di-test dan dicarikan elastomer yg terbaik. Tapi ternyata tetap fail sehingga loss on production.
    PCP juga merupakan pompa yang di letakan di bawah kolom liquid di dalam sumur. pompa ini bentuknya seperti ulir dan di gerakan oleh rod yang berputar dimana rod digerakan oleh motor di permukaan. berikut well skematik pompa PCP (Courtesy of moyno). seperti gambar dibawah ini ;


                                      Progressive Cavity Pump

  6. Plunger Lift

    Plunger Lift merupakan meletakan alat plunger di dalam tubing dan akan mendorong fluida di atasnya karena tekanan dari reservoir. seperti gambar dibawah ini ;


                                                       Plunger Lift
  7. Otobail

    Pompa ini dalah asli buatan anak Indonesia. Pompa ini berupa menimba minyak menggunakan kabel kawat yang naik turun secara otomatis dengan prinsip BAILER tetapi beroperasi secara OTOmatis. Pengoperasian alat ini masih memerlukan seorang Operator, yang menjaga jika operasinya menyimpang dari set-up awal (biasanya karena pengaruh TEGANGAN listrik yang berubah-ubah).. cocok digunakan untuk sumur tua yang sudah depleted. Berikut gambar pompa otobail yang diambil dari website sumur tua. seperti gambar dibawah ini ;


                                                    Otobail






Salam,


Budianto
Read More..