Kamis, 28 Februari 2013

Mau tahu cara mempertajam INGATAN?.. WAJIB BACA !!

Pikun saat umur mudah,, hati-hati berakibat fatal apalagi saat banyak Job Desk,,
dibawah ini merupakan tips untuk memperkuat ingatan.



Berikut adalah caranya :

  1. Dalam sebuah penelitian tahun 2003, para psikolog meminta 144 relawan untuk melakukan serangkaian uji coba tentang ingatan jangka-panjang, cara kerja ingatan, dan uji reaksi dan perhatian. Beberapa orang melakukan tes itu di ruangan yang bebas bau, beberapa di ruangan dengan bebauan dari minyak esensi rosemary, dan sisanya bekerja dengan berbauan minyak lavender.

    Hasilnya, mereka yang bekerja di ruangan dengan memiliki hasil yang bagus dalam ingatan jangka panjang dan kerja ingatan dibandingkan dengan yang bekerja di ruangan tanpa berbauan, sementara yang bekerja di ruangan beraroma lavender lebih jelek dalam hal kerja ingatan. Lebih jauh, mereka yang bekerja di ruangan beraroma rosemary merasa lebih terjaga dibandingkan dengan mereka yang bekerja di ruangan kontrol (tanpa bebauan). Nah, yang bekerja di ruangan beraroma lavender ternyata lebih merasa mengantuk.
    TERNYATAAA, rupanya lavender memang bagus untuk mengusir nyamuk. Tapi efek sampingnya bisa membuat kita lebih suka tidur.


  2. Dalam skala penelitian di lab menggunakan tikus, saat tikus tidur, dua area di otak – hippocampus dan medial prefrontal cortex, area yang berkaitan dengan pengambilan ingatan dari masa lalu (baik di manusia atau tikus) – berputar menayangkan kejadian-kejadian sepanjang hari itu. Proses ini dipercaya sangat penting untuk mengonsolidasikan dan merapikan file-file ingatan-ingatan baru yang terbentuk.


  3. Penelitian pada tahun 2002 yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa mengunyah permen karet memberikan hasil yang lebih baik pada uji ingatan jangka-panjang dan jangka pendek dibandingkan dengan mereka yang tidak mengunyah apa-apa. Para ilmuwan menduga, tindakan mengunyah permen karet akan menghasilkan air liur yang meningkatkan denyut jantung; atau ia mempengaruhi fungsi daerah otak yang diberi nama hippocampus yang menyebabkan tubuh melepaskan insulin sebagai persiapan untuk metabolisme makanan.


  4. Untuk menjaga ingatan tetap muda meski otak mulai menua, ilmuwan menyarankan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti blueberry, apel, pisang, sayuran berwarna hijau tua, bawang, dan wortel. Antioksidan merupakan molekul yang dengan mudah mengikat dan menetralkan elektron yang disebut dengan “radikal bebas” yang berkeliaran secara bebas di aliran darah. Radikal bebas ini bertambah seiring usia dan bisa membunuh otak.

    Yang kedua, sebagian besar otak terbuat dari lemak sehat, termasuk yang paling penting adalah omega-3. Agar supaya otak bisa memperbaiki dirinya sendiri dan menjadi neuron-neuron tersambung dengan benar, kita harus memberikan makanan yang tepat buat otak. Nah, omega-3 ditemukan di banyak jenis ikan dan kacang-kacangan.


  5. Penelitian menunjukkan bahwa pusat ingatan di otak yang disebut hippocampus menyusut seiring usia. Namun penelitian pada tahun 2011 memberikan kabar bagus: orang dewasa yang beranjak tua yang rutin melakukan jalan kaki dapat mempertahankan volume hippocampus. Penelitian yang dipimpin oleh Arthur Kramer dari University of Illinois-Urbana Champaign itu melibatkan 60 orang dewasa berusia 55 sampai 80 tahun. Mereka melakukan jalan kaki tiga kali seminggu masing-masing selama 40 menit.

    Aktivitas yang cukup untuk meningkatkan denyut jantung mereka. Peserta lain sejumlah yang sama melakukan latihan pengencangan otot latihan beban, yoga, dan peregangan, dalam intensitas yang sama. Setelah setahun pengencangan, anterior hippocampus peserta hilang sedikit di atas 1 persen dari volumenya, secara rata-rata. Sebaliknya, setahun latihan aerobik membuat peningkatan sekitar 2 persen pada volume anterior hippocampus, membalikkan penuaan alami hippocampus selama sekitar dua tahun. Ilmuwan percaya bahwa hal itu disebabkan oleh imbas latihan yang menimbulkan stres ringan yang memicu produksi faktor pertumbuhan di otak. Kemungkinan juga karena aliran darah yang lebih besar ke otak sehingga semakin banyak nutrisi dan oksigen yang dihantarkannya.


  6. Sebuah program yang disebut dengan Lumosity, dikembangkan dengan bantuan ilmuwan saraf dan psikolog kognisi dari Standford University dan University of California di San Francisco, secara khusus dirancang untuk orang tua yang ingin memperbaiki ingatan, konsentrasi, keterjagaan, dan bahkan mood mereka.

    Tentu saja, selalu ada olahraga otak yang klasik dan murah meriah, seperti Sudoku, Rubick dan teka-teki silang yang bisa ditemukan di mana saja. Latihan-latihan itu akan menggugah pengetahuan dan membantu saraf-saraf di otak saling bersambungan.



Salam


Budianto
Read More..

APLIKASI HUFFMAN pada MATLAB


                    Salah satu teori yang dapat digunakan untuk mengompresi data adalah dengan kode Huffman.  Kode ini dikemukakan oleh David A. Huffman,  seorang doktor teori informasi  (information  theory) lulusan MIT (Massachusets Institute of Technology) pada tahun 1952.

David A. Huffman (1925 - 1999)


           Dalam kompresi data, kode Huffman adalah kode-kode biner yang mengodekan suatu simbol  tertentu pada suatu data. Kode-kode tersebut dibentuk dengan memperhatikan frekuensi kemunculan simbol  tertentu pada data tersebut. Kode Huffman tidak  bersifat unik, kode untuk setiap simbol berbeda pada  setiap data berbeda yang dikompres. Dalam pembentukannya, Kode Huffman  menerapkan konsep kode awalan (prefix code), yang merupakan himpunan kode biner, sedemikian sehingga tidak ada anggota  himpunan yang merupakan  awalan dari anggota yang lain, supaya pada proses dekoding, tidak ada keambiguan antara satu simbol dengan simbol yang lain.  Kode awalan yang merepresentasikan  simbol  yang lebih sering muncul menggunakan rangkaian biner yang lebih pendek daripada kode yang digunakan untuk merepresentasikan  simbol  yang lebih jarang muncul. Dengan demikian jumlah bit yang digunakan untuk menyimpan informasi pada suatu data bisa lebih pendek. Urutan algoritma untuk membentuk kode Huffman adalah sebagai berikut:
  1. Mula-mula dihitung terlebih dahulu frekuensi kemunculan tiap simbol di dalam data
  2. Pembentukan kode Huffman dilakukan dengan membangun pohon biner dengan panjang lintasan berbobot minimum, (yang dinamakan pohon huffman) ;
    • Pertama-tama dipilih dua simbol dengan peluang kemunculan paling kecil (terdapat  dengan jumlah paling sedikit di dalam data).
    • Kedua simbol tadi digabungkan membentuk simpul orang tua dari kedua simbol itu sendiri, dengan peluang kemunculan sebesar jumlah dari peluang  kemunculan kedua simbol itu.
    • Simbol baru ini diperlakukan sebagai simpul baru dan diperhitungkan dalam mencari symbol selanjutnya yang memiliki peluang kemunculan terkecil.
    • Kemudian, dipilih dua simbol lainnya yang juga memiliki peluang kemunculan paling kecil (termasuk simbol yang baru dibuat).
    • Prosedur yang sama dilakukan pada dua simbol berikutnya yang mempunyai peluang kemunculan terkecil.
    • Langkah nomor 2 diluangi terus sampai semua simbol habis dibuat pohon biner.
     
  3. Daun pada pohon Huffman menyatakan simbol yang terdapat di dalam data yang dikompres.
  4. Setiap simbol dikodekan dengan memberi label 0 pada setiap cabang kiri pohon biner dan label 1 untuk setiap cabang kanannya.
  5. Dibuat lintasan dari akar ke daun, sambil membaca label 0 atau 1 yang terdapat pada setiap cabang.
  6. Kode Huffman untuk simbol pada suatu daun adalah rangkaian biner yang dibaca dari akar hingga daun yang bersangkutan.
berikut adalah koding yang digunakan pada Matlab :


function huff()
clc;
fid=fopen('Budianto.txt','r');
seq=fread(fid,'*char');
fclose(fid);
seq=reshape(seq,1,length(seq));
[alpha prob]=probmodel(seq);
if ~isempty(alpha)
[huf entropy avglength redundancy]=huffman(alpha,prob);
if ~isempty(huf)
    lp=length(prob);
   for i=1:lp
     str=huf(i).sym;
     str=strcat(str,' :');
     str=strcat(str,num2str(huf(i).prob));
     str=strcat(str,' :');
     str=strcat(str,huf(i).code);
     disp(str);
   end
   disp(strcat('Entropy = ',num2str(entropy)));
   disp(strcat('Average length = ',num2str(avglength)));
   disp(strcat('Redundancy = ',num2str(redundancy)));
   encseq=huffencode(huf,seq);
   disp('Sequence :');
   disp(seq);
   disp('Encoded Sequence :');
   disp(encseq);
   decseq=huffdecode(huf,encseq);
   disp('Decoded Sequence :');
   disp(decseq);
end
else
    display('Empty Sequence....');
end
end



Outputnya :


    'B :0.125 :111'

    'u :0.125 :110'

    'd :0.125 :101'

    'i :0.125 :100'

    'a :0.125 :011'

    'n :0.125 :010'

    't :0.125 :001'

    'o :0.125 :000'

Entropy =3
Average length =3
Redundancy =0
Sequence :
Budianto
Encoded Sequence :
111110101100011010001000
Decoded Sequence :
Budianto







Terima Kasih


Salam
Budianto
Read More..