Kamis, 13 Juni 2013

Membuat Traffic Light Dengan Aplikasi Proteus

         Penemu lampu lalu lintas adalah Lester Farnsworth Wire. Awal penemuan ini diawali ketika suatu hari ia melihat tabrakan antara mobil dan kereta kuda. Kemudian ia berpikir bagaimana cara menemukan suatu pengatur lalu lintas yang lebih aman dan efektif. Sebenarnya ketika itu telah ada sistem perngaturan lalu lintas dengan sinyal stop dan go. Sinyal lampu ini pernah digunakan di London pada tahun 1863. Namun, pada penggunaannya sinyal lampu ini tiba-tiba meledak, sehingga tidak dipergunakan lagi. Morgan juga merasa sinyal stop dan go memiliki kelemahan, yaitu tidak adanya interval waktu bagi pengguna jalan sehingga masih banyak terjadi kecelakaan. Penemuan Morgan ini memiliki kontribusi yang cukup besar bagi pengaturan lalu lintas, ia menciptakan lampu lalu lintas berbentuk huruf T. Lampu ini terdiri dari tiga lampu, yaitu sinyal stop (ditandai dengan lampu merah), go (lampu hijau), posisi stop (lampu kuning). Lampu kuning inilah yang memberikan interval waktu untuk mulai berjalan atau mulai berhenti. Lampu kuning juga memberi kesempatan untuk berhenti dan berjalan secara perlahan. Huxhuckdnicnd
           
       Lampu lalu lintas berfungsi untuk mengatur kelancaran dan ketertiban lalu lintas kendaraaan bermotor. Lampu lalu lintas tersebut harus dapat beroperasi secara terus menerus dan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh keadaan lalu lintas setempat. Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis merencanakan 4 buah lampu lalu lintas yang menyala secara bergantian terus menerus. Lampu lalu lintas akan beroperasi menggunakan delay yang dikendalikan oleh waktu pada LCD. Maksudnya adalah antara nyala lampu merah, kuning, hijau diberikan waktu tunda diantaranya, yang waktu tunda tersebut dikendalikan oleh waktu pada LCD.

PROTEUS
       Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga dilengkapi dengan simulasi pspice pada level skematik sebelum rangkaian skematik diupgrade ke PCB shingga sebelum PCBnya di cetak  kita  akan tahu apakah PCB yang akan kita cetak sudah benar atau tidak. Proteus mengkombinasikan program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat. Software ini  bagus digunakan untuk desain rangkaian mikrokontroller. Proteus juga bagus untuk belajar elektronika seperti dasar2 elektronika sampai pada aplikasi mikrokontroller. Software ini jika di install menyediakan banyak contoh aplikasi desain yang disertakan sehingga kita bisa belajar dari contoh2 yang sudah ada.
 


Pengenalan PROTEUS.   Fitur-fitur dari PROTEUS adalah sebagai berikut :
  1. Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital maupun analog maupun gabungan keduanya,Mendukung simulasi yang menarik dan simulasi secara grafis,
  2. Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti PIC, 8051 series.
  3. Memiliki model-model peripheral yang interactive seperti LED, tampilan LCD, RS232, dan berbagai jenis library lainnya,
  4. Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter, ammeter, oscciloscope, logic analyser, dll,
  5. Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara grafis seperti transient, frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC, dll.
  6. Mendukung berbagai jenis komponen-komponen analog,
  7. Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan program seperti C++ untuk keperluan simulasi,
  8. Mendukung pembuatan PCB yang di-update secara langsung dari program ISIS ke program pembuat PCB-ARES.
Pengenalan ISIS. ISIS dipergunakan untuk keperluan pendidikan dan perancangan. Beberapa fitur umum dari ISIS adalah sebagai berikut :
  1. Windows dapat dioperasikan pada Windows 98/Me/2k/XP dan Windows terbaru.
  2. Routing secara otomatis dan memiliki fasilitas penempatan dan penghapusan dot.
  3. Sangat powerful untuk pemilihan komponen dan pemberian properties-nya.
  4. Mendukung untuk perancangan berbagai jenis bus dan komponen-komponen pin, port modul dan jalur.
  5. Memiliki fasilitas report terhadap kesalahan-kesalahan perancangan dan simulasi elektrik.
  6. Mendukung fasilitas interkoneksi dengan program pembuat PCB-ARES.
  7. Memiliki fasilitas untuk menambahkan package dari komponen yang belum didukung.
Pengenalan ARES. ARES (Advanced Routing and Editing Software) digunakan untuk membuat modul layout PCB. Adapun fitur-fitur dari ARES adalah sebagai berikut :
  1. Memiliki database dengan tingkat keakuratan 32-bit dan memberikan resolusi sampai 10 nm, resolusi angular 0,1 derajat dan ukuran maksimim board sampai kurang lebih 10 m. ARES mendukung sampai 16 layer.
  2. Terintegrasi dengan program pembuat skematik ISIS, dengan kemampuan untuk menentukan informasi routing pada skematik.
  3. Visualisasi board 3-Dimensi.
  4. Penggambaran 2-Dimensi dengan simbol library.

PERANCANGAN :
  • Mikro ATMEGA 8535 untuk penagatur nyala lampu.
  • Code Vision AVR dengan bahasa C.
  • didesign seperti persimpangan dijalan persimpangan 4.
  • Berikut adalah program bahasa C di code vision AVR :
#include <mega8535.h>
#include <delay.h>

// Declare your global variables here
void utara ();
void selatan ();
void timur ();
void barat ();

void main(void)
{
// Declare your local variables here

// Input/Output Ports initialization
// Port A initialization
PORTA=0x00;
DDRA=0x07;

// Port B initialization
PORTB=0x00;
DDRB=0x07;

// Port C initialization
PORTC=0x00;
DDRC=0x07;

// Port D initialization
PORTD=0x00;
DDRD=0x07;


while (1)
      {
      
      // Place your code here
        utara();
        delay_ms(100);
        barat();
        delay_ms(100);
        selatan();
        delay_ms(100);
        timur();
        delay_ms(100);
      };
}

void utara (void)
{
PORTA=0b00000001;
delay_ms(100);
PORTA=0b00000011;
delay_ms(500);
PORTA=0b00000100;
delay_ms(800);
PORTA=0b00000001;
delay_ms(100);
}

void selatan (void)
{
PORTC=0b00000001;
delay_ms(100);
PORTC=0b00000011;
delay_ms(500);
PORTC=0b00000100;
delay_ms(800);
PORTC=0b00000001;
delay_ms(100);
}

void barat (void)
{
PORTB=0b00000001;
delay_ms(100);
PORTB=0b00000011;
delay_ms(500);
PORTB=0b00000100;
delay_ms(800);
PORTB=0b00000001;
delay_ms(100);
}

void timur (void)
{
PORTD=0b00000001;
delay_ms(100);
PORTD=0b00000011;
delay_ms(500);
PORTD=0b00000100;
delay_ms(800);
PORTD=0b00000001;
delay_ms(100);
}

  •  Selesai dan silakan di coba

Terima kasih



Salam,
Budianto.

1 komentar:

  1. mantaps gan, buat tambahan mampir juga dimari gan..
    PEMROGRAMAN TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN BAHASA ASSEMBLY DAN MESIN

    http://gatewawan.blogspot.com/2014/08/pemrograman-traffic-light-menggunakan-bhs-assembly-dan-mesin.html

    thanks

    BalasHapus